Tentang Kami

Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamin, puji serta syukur hanyalah milik Allah SWT. Shalawat serta salam semoga tercurah selalu kepada qudwah hasanah kita Nabi Besar Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, Tabiin, Tabiit, ulama dan kita pengikut-nya. Menuntut ilmu menjadi kewajiban bagi ummat Islam dan mendapat perhatian dari Rasulullah Muhammad SAW. Beberapa hadits yang terkait dengan kewajiban menuntut ilmu ini adalah:

Dari Anas ibn Malik ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : "Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam" (HR. Ibn Majah)

Hadist lain dari shahabat "Utsman bin "Affan ra, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya." (HR Imam Bukhari , Abu Daud, Tirmidzi)

Rasulullah SAW juga bersabda : "Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat" (HR. Ibnu Abdil Barr).

Disamping pendidikan formal yang selama ini kita kenal, pendidikan non-formal juga mempunyai andil yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di negeri ini. Selain menjadi pelengkap dari pendidikan formal yang sudah ada, pendidikan non-formal juga menjadi alternatif yang efektif bagi masyarakat yang tidak mampu menjangkau pendidikan formal dikarenakan banyak hal, seperti faktor biaya, dan waktu belajar.

Ma'had Fathul Muin tahfidzul Qur'an bermaksud mengisi pos-pos pendidikan nonformal yang saat ini walaupun sudah banyak ada, namun belum mampu mengakomodasi kebutuhan pendidikan anak dan masyarakat dalam belajar Al-Qur’an. Dalam hal ini, Ma'had Fathul Muin tahfidzul Qur'an mengambil satu bidang pendidikan yang sangat fundamental, yaitu Al-Qur’an yang menjadi sumber dan pedoman hidup bagi umat Islam. Selain mempelajari Al-Qur’an dari sisi tafsir dan hikmahnya, yang tak kalah penting, bahkan sangat penting adalah mempelajari bagaimana cara membaca dan Menghafalnya dengan benar dan tartil.

Karena ayat - ayat Al-Qur’an senantiasa kita baca dalam setiap kesempatan ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT, terutama pada saat ibadah shalat lima waktu, membaca ayat-ayat Al-Qur’an secara tartil menjadi kewajiban yang harus ditunaikan.

“Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil". (QS. Al-Muzzammil: 4)

Dari Aisyah ra, ia berkata : "Rasulullah SAW bersabda : "Orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan ia mahir bersama para malaikat yang mulia dan taat, dan orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan ia terbata-bata dan merasa kesulitan, ia mendapat dua pahala." (HR. Bukhari Muslim).

"Sesungguhnya orang yang di dalam dadanya tidak terdapat Al-Qur’an bagaika rumah yang tidak berpenghuni." ( HR. Ath-Tirmidzi).